Potret Hidup Para Penggali Pasir

Sore itu kulangkahkan kakiku dan kuambil sepedaku. Lalu aku stater dan langsung meluncur ke tepian Bengawan Solo bersama dengan teman saya, dan saya mencoba menikmati keindahan alam ciptakan Tuhan dikala sore itu dengan langit yang biru cerah bersama dengan metari sore yang kemerah merahan di ujung barat ditambah dengan desiran angin sepoi sepoi disore itu. Sedang asyiknya aku bersama temanku bermain ditepian bengawan solo yang airnya cukup keruh dan banyak sampah yang berserakan disekitar lokasi tak dapat menyurutkan niat saya untuk mencoba menikmati dan berbaur dengan keindahan alam disore itu.

Sengan sekelebat mata saya melihat ada seubah  perahu yang mengangut beberapa kendaraan bermotor yang sedang menyeberangkan orang orang yang baru pulang dari aktifitas sehari hari yaitu bekerja. Dan atau mungkin bahkann mereka cumak bermain main dengan perahu itu.?? dan tak sempat aku mengammbil gambar itu karena tak terpikirkan olehku pada waktu itu. setelah gagal mengambil gambar orang yang menyeberang lewat perahu. kemudian terlintas dala fikiranku untuk memotrek kehidupan para penggali pasir disekitar bengawan solo yang bertempat di Desa Pandanwangi Kecamatan Soko Kabupaten Tuban itu.

Perjuangan para pengali pasir ini sungguh sangat besar dan perlu diacungi Jempol yang gede, segedhe jempol kaki wakwakakakakakka..... bagai mana tidak?? mereka menaikkan pasir kedalam bak bak truk mobil sedikit demi sedikit dengan jumlah yang cukup banyak dan berulang ulang kali sungguh menguras banyak tenaga dan keringat. Mungkin bagi yang tidak pernah melakukannya itu merupakan sebuah pekerjaan yang sangat berat dan tak mungkin bila kita lakukan. tapi buktinya mereka dapat melakukannya. dengan semangat untuk mencari uang untuk menafkahi keluarga apapun bisa dilakukan asalkan pekerjaan itu Halal dan membawa berkah bagi dirikita dan keluaga. walaupun dilakukan dengan berat tapi bila dilakukan dengan kesungguhan dan keiklasan maka akann membawa sebuah kenikmatan yang luar biasa.

Mereka para penggali pasir itu berangkat dari rumahnya ketika pagi mulai menyongsong dan mungkin kita masih terlelap dalam kapuk cinta tempat tidur kita. sebagai orang yang hidup didesa dengan perekonomian yang jauh beda dengan perkotaan maka mereke dituntut untuk bekrja keras hanya demi menyekolahkan anak anak mereka agar kelak nanti anak anak mereka tidak mengikuti jejak dari sang ayah yang bekerja kasar. memang pengerbanan orang tua tak  pernah terlupakan sepanjang waktu. tapi terkadang kita sebagai anak anak muda dan generasi penerus bangsa ini tak menyadari akan perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh orang tua kita.

Satu demi satu bak bak truk mereka isi dengan pasir yang mungkin bila kita hitung ber triliunan butirann pasir telah terangkut kedalam bak truk itu.  mereka tak menyadari bahwa dengan jerihpayahnya tersebut mereka juga ikut andil bagian dalam pembangunan dan demi kelancaran perekonomian suatu daerah. bagaimana tidak pasir pasir tersebut diangkut ke kota dan dipergunakan untuk membangun gedung gedung mewah dan bertingkat. yang mereka tahu selama ini hanyalah bahwa mereka menaikkan pasir kedalam bak bak truk dan mendapatkan upah yang layak sebagai balas jasa atas apa yang telah dilakukannya.

Tak pernah lelah mereka para penggali pasir bekerja keras memeras keringat dan beradu otot. siang yang terik tak dapat menyurutkan niat para penggali pasir ini untuk memcoba mencari keberuntugan dan mencari selembar nominal kehidupan didunia ini. walau petir dan hujan menghadang mereka tetap melanjutkan aktifitasnya untuk mengali pasir di dasaran suangai bengawan solo yang arusnya cukup kencang dan kuat. dengan perjuangan dan pertaruhan nyawa mereka tak mempedulikan bahaya yang sedang menghadang.

>>>BERSAMBUNG<<<

Posted in: