Pernahkah kita bertanya jodoh itu sebenarnya takdir atau
pilihan??
Jika jodoh itu takdir,
kenapa Rasulullah menyuruh kita memilih? Kenapa para orang-orang alim selalu
menasehatkan agar kita berhati-hati dalam memilih calon pendamping agar tidak
salah pilih? Namun jika jodoh itu pilihan, kenapa kita tidak dapat bersatudengan
orang yang kita pilih jika takdir tidak menggariskan??
Serumit itukah masalah
jodoh jika terus di pertanyakan??
Dalam islam , jodoh
diartikan sebagai seseorang yang namanya sudah tertulis di Lauh Mahfuz jauh
sebelum kita di ciptakan yang akan di takdirkan menjadi pendamping hidup kita.
Tapi ada juga yang bilang bahwa jodoh itu bisa berubah seiring perubahan yang terjadi
pada akhlak kita. Seperti halnya rejeki yang sudah di tuliskan di Lauh Mahfuz
sana, jodoh juga harus di usahakan dengan ikhtiar dan do'a ,di cari dengan
jalan halal. Karena seperti halnya rejeki yang harus kita cari dengan pekerjaan
halal agar rejeki yang kita dapat itu membawa keberkahan untuk hidup kita,
begitu pula jodoh.. Jika ingin beruntung dan bahagia.
Sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Perempuan itu dinikahi karena empat faktor
yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik
agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi” (HR
Bukhari dan Muslim).
Begitupun kita sebagai
wanita, ketika kita hendak memenerima tau memilih calon suami. Kita pun harus
melihat agamanya ( ketaqwaannya) , agar dia bisa membimbing kita dan menjadi
imam yang baik . Lalu bagaimana dengan mereka yang bercerai? Katanya itu
berarti mereka sudah tidak berjodoh.
Dari sini aku mulai
berfikir, otakku berputar mencari jawaban, agar aku tidak terjebak dalam
kebingungan.
Kita tetap di wajibkan
"MEMILIH" karena Rasulullah menyuruh kita memilih kalau kita mau
bahagia dan beruntung. dengan kriteria utama yang baik agamanya tentunya.
Masalah dia berjodoh atau tidak dengan kita biarkan takdir yang memainkan
peranannya. Tugas kita hanya berdo'a memohon yang terbaik dan berusaha
melakukan yang terbaik sesuai pesan Rasulullah.
Rasulullah telah
memberi petunjuk dan nasihat memilih pasangan hidup kepada kita. Jika setelah
tahu kita tetap memilih yang berlawanan karena mengedepankan nafsu dan ego
saja. Itu berarti kita telah memilih sendiri jalan hidup kita yang berlawanan
dengan apa yang sudah Rasulullah anjurkan. Jadi jangan salahkan takdir, jangan
salahkan Allah jika kamu terjebak ke dalam jalan kerugian. Karena kamu sendiri
yang memilih.
Bukankah Allah sudah
memperingatkan.. Rasulullah pun sudah berpesan. Kita sendiri yang menentukan
pilihan, walaupun hasil akhirnya tetap ada di tangan Tuhan, apakah
mempersatukan dengan orang pilihan kita meskipun kita salah jalan , atau justru
menggagalkan. Jika Allah menyatukan jangan berbangga dan merasa benar dulu,
belum tentu Allah meridhai pilihan kita tadi bukan? Karena Allah hanya akan
meridhai yang baik-baik saja. Tapi karena kasih-Nya, Dia mengabulkan apa yang
kita usahakan, Dia mengizinkan semua itu terjadi, namun di balik kehendak-Nya
tadi, tidak kah kita takut Allah berkata.. "Inikah maumu? Inikah yang
membuatmu bahagia? Inikah yang kau pilih? maka Aku izinkan semua maumu ini
terjadi.. Namun kau juga harus mempertanggung jawabkan semua ini di akhirat
nanti"
Di dunia Allah masih
menyayangi semua hamba-Nya. baik itu yang bertaqwa maupun yang durhaka... Semua
mempunyai hak yang sama. Tapi di akhirat? Jangan harap... Allah hanya akan
mencintai hamba-Nya yang bertaqwa di dunia bukan yang selalu mendurhakai-Nya.
Jangan selalu
menyalahkan takdir ,apalagi menyalahkan Allah. Karena pada dasarnya kita punya
bagian besar dalam menentukan jalan hidup kita. Bukankah kita sendiri yang
memilih menjadi orang baik atau menjadi orang jahat? menjadi orang Jujur atau
pendusta? menjadi oarng bertaqwa atau durhaka?
Jadi sekarang mau pilih
mana?
Pilihan Rasulullah?
atau Pilihan nafsu kita?
Beruntung atau merugi?
Ta'aruf atau pacaran?
Menyerah pada nasib
atau berusaha memperbaiki nasib?
Menyerah pada cinta atau
menyerahkan cinta pada-Nya?
Jangan selalu menjadi
manusia yang pandai menyalahkan orang lain atas hal buruk yang terjadi dalam
hidup kita , apalagi sampai menyalahkan Allah. Kita semua di anugerahi akal
untuk berfikir, untuk menimbang apa saja kemashlahatan dan kemudharatan yang
akan kita tanggung ketika kita hendak memilih atau melangakah.
So.. Awali dengan cara
Islam, jalani dengan aturan Islam .. Semoga kita mendapat akhir yang tentram.
So.. Jodoh Di Tangan ALLAH. Tapi pilihan ada ditangan kita. Kita sebagai hamba
hanya bisa mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya agar bisa mencapai puncak
keberuntungan. Ikhtiar dan do'a janganlah lupa .. dan tetap menjadikan pesan
Rasulullah sebagai kriteria utama memilih dan menerima calon pendamping kita.
Karena kehidupan tidak akan berakhir hanya di dunia. Ada kehidupan setelah ini
yang lebih abadi, dan apa yang kita kerjakan di dunia inilah iyang menjdi
penentu kebahagiaan kita di akhirat kelak.
0 komentar:
Posting Komentar