Pemasar
dapat menggunakan berbagai prosedur untuk mengukur kandungan budaya yaitu
melalui analisis kandungan budaya, penelitian etnografis dan pengukuran nilai.
Pendekatan yang umum dipakai adalah dengan penelitian konsumen melalui
wawancara, survei, telepon bahkan fokus group). Analisis kandungan budaya dapat
dilakukan dengan mengamati obyek material yang ada dalam kelompok sosial,
misalnya komik yang beredar di kalangan anak-anak sering berisi tentang
nilai-nilai persahabatan, nilai agama, bahkan ini dapat diamati selama periode
waktu tertentu, seperti perubahan peran wanita yang bekerja dalam puluhan tahun
terakhir sehingga iklan dapat disentuhkan dengan keberadaan mereka.
Penelitian etnografis, yang melibatkan pengamatan
ciri yang rinci yang bersumber dari antropologi untuk melihat tanggapan emosi,
pengetahuan, dan perilaku dalam keseharian dalam masyarakat lingkungan
tertentu. Misalnya bagaimana perilaku masyarakat pada pasar tradisional
Jawa?Budaya tawar menawar yang dilakukan?Hal itu dapat diangkat sebagai tema
dalam iklan produk tertentu.
Pengukuran
nilai cenderung dilakukan secara langsung untuk melihat nilai dominan, dengan
alat penilaian tertentu seperti rangking nilai yang dominan dan menggunakan
metode statistik tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar