Setiap
masyarakat memiliki serangkaian mitos yang mendefinisikan budayanya. Mitos adalah cerita yang berisi elemen simbolis
yang mengekspresikan emosi dan cita-cita budaya. Misalnya mitos mengenai
binatang yang mempunyai kekuatan ( Lion King ) atau binatang yang cerdik (
Kancil ) yang dimaksudkan sebagai jembatan antara kemanusiaan dan alam semesta.
Ada mitos
pewayangan yang dapat diangkat dalam membuat strategi penentuan merek suatu
produk, seperti tokoh Bima dalam produk Jamu kuat “
Kuku Bima Ginseng”. Sehingga pemasar dituntut kreatif menggali mitos
agar bisa digunakan sebagai sarana menyusun strategi pemasaran tertentu.
Ritual
kebudayaan merupakan kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan oleh kelompok
masyarakat. Ritual Budaya sebagai urutan-urutan tindakan yang terstandarisasi
yang secara periodik diulang, memberikan arti dan meliputi penggunaan
simbol-simbol budaya ( Mowen, 1995).
Ritual
budaya bukan sekedar kebiasaan yang dilakukan seseorang, tetapi hal ini
dilakukan dengan serius dan formal, yang memerlukan intensitas mendalam dari
seseorang. Kebiasaan sering tidak serius, kadang tidak pasti dan berubah saat
ada stimulus berbeda yang lebih menarik. Seringkali ritual budaya memerlukan
benda-bendayang digunakan untuk proses ritual, dan inilah yang bisa dibuat oleh
pengusaha menjadi peluang , seperti acara ulang tahun yang biasanya ada lilin,
roti tart, balon, permen, sirup, dan lain-lain. Pesta perkawinan merupakan
ritual budaya juga, sehingga dapat menjadi peluang untuk ‘wedding organizer’
dan persewaan gedung, serta peralatan dan perlengkapan pesta lainnya. Strategi
iklan juga dapat dikaitkan dengan ritual budaya seperti pada tema-tema
perkawinan yang menonjolkan hadiah ‘berlian’ untuk pengantin perempuan, dan
produk sarung untuk ritual keagamaan dan ibadah.
Simbol
kebudayaan juga merupakan representasi tertentu dari budaya , secara umum apa
yang dipakai dan dikonsumsi oleh seseorang akan mencerminkan budayanya.
Perusahaan dapat menggunakan nilai-nilai simbolis untuk merek produknya ,
misalnya perusahaan otomotif Toyota
memberi nama Kijang untuk kendaraan dengan penumpang keluarga, secara simbolis
Kijang ‘ adalah binatang yang mempunyai kemampuan lari yang sangat cepat dan
lincah”.Sementara perusahaan lain Mitsubishi menciptakan ‘Kuda’. Simbol juga
dapat ditunjukkan dengan warna, seperti warna hitam mempunyai arti formal, biru
sejuk, putih artinya suci, merah simbol berani dsb. Sehingga pemasar
menggunakan warna sebagai dasar untuk menciptakan produk yang berkaitan dengan
kebutuhan simbolis.
0 komentar:
Posting Komentar